Mari Belajar Teknik Dasar Fotografi

Setelah mengetahui sekilas tentang dasar fotografi, sekarang mari belajar teknik dasar fotografi.

1. Depth of Field a.k.a. DOF
Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman (depth) yang terbagi atas foreground (depan) dan background (belakang). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.

Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:

Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background: 


2. Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin (misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.

Berikut contoh foto freeze:

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1). Mengapa foto yang dihasilkan gelap?
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.
2). Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek.


3. Movement
Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam (misal 1/5 detik, 1 detik, dst), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.

Berikut contoh foto movement:







Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1). Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas?
Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture.
2). Mengapa foto menjadi buram semua?
Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil. 


4. Panning
Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
Contoh foto panning: 

Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak (pada umumnya mobil/kendaraan bermotor), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1). Mengapa foto buram semua?
Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin.
2). Mengapa foto fokus semua?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan.


5. Bulb
Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat (BULB), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.

Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:
Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan:


Jika ada pertanyaan, mau berbagi dan lain-lain bagi teman-teman yg sehobi dengan saya, yg suka traveling & seorang photo hunter, mari kita akrabkan diri kita gan. follow aja instagram dan twitter ane di @instagram & @twitter atau silahkan mampir ke Channel Youtube saya (cukup klik username disamping)
Dan disini saya cuma pengen share & berbagi pengalaman aja, tidak ada maksud apa-apa.

Regards!!

Comments

Popular posts from this blog

Memanfaatkan Momentum-Momentum Kehidupan

Memahami DSLR dan teknik dasar foto untuk newbie

Tips Motret Sunset dan Sunrise